Pages

~Assalamu'allaikum, Selamat datang di POJOK ONLINE~

Too Much

"Don't trust too much, don't love too much, don't hope too much, because that "too much" can hurt you so much"
-Akira Bena-

Love, Love, and Love

Camera: Nikon D3000
Exposure Time: 1/40s
Aperture: F5.0
ISO Value: 100
Location: Home

Bukankah orang-orang hebat kebanyakan dari mereka sewaktu muda nya sering di kucil kan??
Perbedaan, bukanlah menjadi halangan untuk berkarya!
 
"All things in life are temporary. If going well, enjoy it, they will not last forever. when its going wrong, don't worry, they can't last long either"
-Akira Bena-

KRL oh KRL


Kereta Rel Listrik yang disingkat KRL merupakan transportasi yang cukup terjangkau, khususnya KRL ekonomi hanya Rp.2000,- kita bisa menikmati perjalanan menggunakan transportasi ini.

Namun sayangnya, fasilitas yang diberikan sesuai dengan harganya yang cukup murah, yaitu "murahan" pula.
Maksudnya, transportasi yang satu ini jauh memberikan rasa nyaman bagi penumpangnya, mulai dari saling desak-desakan antar penumpang karena terlalu banyaknya penumpang, banya penjual juga, pengamen, sampai pengemis ada di dalam KRL ini.

Terlebih pada jam-jam keberangkatan kerja dan pulang kerja, KRL amat sangat penuh, sampai-sampai kita tidak bisa bergerak didalam KRL karena terlalu penuhnya transportasi ini.

Tidak jarang, pemandangan penumpang yang bergelantungan di pintu masuk KRL sering kita lihat, bahkan banyak pula penumpang yang naik ke atap gerbong karena sudah tidak ada lagi ruang di dalam gerbong.

Walaupun telah ada undang-undang yang mengatur yaitu pasal 183 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap orang dilarang di atap kereta, di lokomotif, di kabin masinis, jika dilanggar maka akan dipidana dengan pidana penjara paling lama tiga bulan atau denda paling banyak Rp.15.000.0000.

Namun rasanya peraturan ini tidak diindahkan oleh para penumpang jika kita melihat keadaan dilapangan.
Walaupun telah ada larangan-larang tegas terkait masalah ini, seperti dilakukannya razia-razia terhadap para penumpang yang melanggar aturan, menyemprotkan cairan berwarna, sampai memakai kawat berduri, tetap saja banyak penumpang yang tidak mengubris larang tersebut.

Menurut kacamata saya, sekaligus salah satu penumpang KRL, khususnya kelas ekonomi, menjadi wajar kalau segala peraturan tersebut tidak diindahkan. Karena semua peraturan tersebut tidak menjawab permasalahan yang ada. Jika gerbong atau jumlah kereta memang mencukupi untuk menampung semua penumpang, saya rasa hal-hal yang tidak diinginkan-naik di atas gerbong, misalnya-tidak akan ada lagi-, oleh karena itu menurut saya salah satu alternatif untuk menertibakan permasalahan ini yaitu penambahan KRL atau kapasitas gerbong yang mencukupi agar tidak terjadi desak-desakan kembali ketika naik transportasi ini sekaligus memberikan rasa nyaman.
Menurut anda?? 
Get this Widget and Desaign!